Friday, 6 July 2012

7 Bakteri dalam Makanan yang Membuat Anda Sakit



img
(Foto: ThinkStock)
Sumber penyakit dapat datang darimana saja, bahkan dari makanan yang Anda makan. Tanpa Anda ketahui, di dalam makanan tertentu terdapat bakteri yang dapat menginfeksi, menyebabkan penyakit dan bahkan risiko kematian.

Berikut 7 bakteri dalam makanan yang dapat menyebabkan penyakit, seperti dilansir myhealthnewsdaily,Kamis (5/7/2012) antara lain:

1. Bakteri E. coli

Bakteri Escherichia coli hidup dalam usus manusia dan hewan mamalia seperti sapi, domba dan kambing. Bakteri ini sering ditemukan dalam daging yang dimasak setengah matang, susu mentah, dan air yang terkontaminasi. 

Gejala infeksi yang disebabkan oleh bakteri E. coli adalah diare berat, sakit perut dan muntah yang dapat berlangsung hingga 5 sampai 10 hari. Meskipun sebagian besar infeksi yang disebabkan oleh bakteri E. coli relatif tidak berbahaya, tetapi jenis tertentu seperti E. coli O157: H7 dapat menyebabkan diare berdarah, gagal ginjal dan bahkan kematian.

Untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri E. coli, masaklah daging hingga benar-benar matang, cuci buah dan sayuran sebelum makan atau memasaknya, dan hindari mengonsumsi susu yang mentah dan tidak dipastuerisasi.

2. Campylobacter

Campylobacter adalah bakteri berbentuk spiral dan tumbuh pada ayam dan sapi yang menginfeksi tanpa disertai tanda-tanda penyakit. Kebanyakan orang yang terinfeksi bakteri ini umumnya akan mengalami diare, kram, nyeri perut, dan demam dalam waktu 2-5 hari setelah terpapar bakteri.

Diare yang terjadi mungkin akan berdarah dan dapat disertai mual dan muntah, biasanya berlangsung sekitar satu minggu.

Menurut WHO, kasus infeksi Campylobacter atau campylobacteriosis umumnya ringan, tetapi bakteri bisa berakibat fatal pada anak-anak yang sangat muda, orang tua dan orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.

Cara untuk mencegah infeksi Campylobacter adalah dengan memasak daging hingga benar-benar matang, mencuci tangan dan membersihkan semua peralatan dapur setelah menangani daging, dan hanya minum susu yang telah dipasteurisasi.

3. Listeria

Listeria monocytogenes adalah bakteri yang ditemukan di dalam tanah dan air, selain itu juga terdapat dalam makanan mentah maupun makanan olahan dan susu yang tidak dipasteurisasi. Tidak seperti bakteri lainnya, Listeria dapat tumbuh dan berkembang biak bahkan dalam suhu dingin kulkas sekalipun.

Gejala infeksi Listeria termasuk demam, menggigil, sakit kepala, sakit perut dan muntah. Tetapi bagi sebagian orang, penyakit ini dapat menjadi lebih serius dan bahkan berakibat fatal, yaitu pada wanita hamil, orang dewasa di atas usia 50, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Untuk mencegah infeksi Listeria, cucilah sayur dan buah-buahan seperti melon dan mentimun sampai bersih sebelum dikonsumsi. Jika cairan daging tumpah di dalam kulkas, segeralah bersihkan tumpahan tersebut untuk mencegah perkembangbiakan dan penyebaran bakteri Listeria.

4. Vibrio

Bakteri Vibrio parahaemolyticus hidup di air asin dan sering ditemukan dalam makanan laut yang mentah. Orang yang makan kerang mentah atau setengah matang dapat terinfeksi bakteri jenis ini.

Bakteri Vibrio parahaemolyticus akan menunjukkan gejala infeksi setelah 24 jam. Gejala yang muncul seperti diare berair dengan kram perut, mual, demam, muntah, dan badan menggigil. Gejala dapat bertahan hingga tiga hari. 

Infeksi yang lebih parah jarang terjadi dan infeksi ini lebih sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Infeksi dapat dicegah dengan memasak makanan laut hingga benar-benar matang.

5. Toxoplasma

Kebanyakan orang yang mengalami infeksi toksoplasmosis karena melakukan kontak dengan kotoran kucing yang membawa parasit, makan daging mentah yang telah terkontaminasi atau tidak dimasak dengan matang, atau minum air yang mengandung parasit.

Orang yang mengembangkan toksoplasmosis, mengalami gejala mirip flu seperti nyeri tubuh, sakit kepala, dan demam. Tapi gejala yang disebabkan oleh bakteri toxoplasma sangat sedikit karena sistem kekebalan tubuh biasanya menjaga tubuh Anda dari infeksi parasit ini.

Parasit ini juga dapat menyebabkan masalah serius seperti kerusakan pada otak, mata dan organ lainnya pada wanita hamil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing.

6. Salmonella

Salmonella adalah sekelompok bakteri yang biasa ditemukan dalam unggas, telur, daging sapi, dan kadang-kadang pada buah dan sayuran yang tidak dicuci. Infeksi salmonellosis dapat menyebabkan gejala seperti demam, diare, kram perut dan sakit kepala, yang dapat berlangsung hingga 4 sampai 7 hari.

Kebanyakan oranga kan sembuh dari infeksi tanpa pengobatan, tetapi infeksi karena bakteri Salmonella akan berakibat serius jika terjadi pada orang tua, bayi dan orang dengan sistem imun yang lemah. 

Anak di bawah usia 5 tahun paling mungkin terjangkit infeksi salmonellosis. Jika tidak segera ditangani, Salmonella dapat ditularkan melalui darah ke organ lain dan berisiko terhadap kematian.

Untuk mencegah infeksi, hindari makan telur, unggas, atau daging yang mentah atau setengah matang. Daging mentah harus disimpan terpisah dari bahan makanan lain agar tidak terjadi kontaminasi silang. Cuci tangan dan peralatan dapur dengan bersih setelah menyentuh makanan mentah.

7. Norovirus

Norovirus adalah jenis virus yang menyebabkan gastroenteritis, suatu penyakit yang menyebabkan peradangan pada lambung dan usus. Virus ini biasanya ditemukan dalam makanan atau minuman yang terkontaminasi tetapi juga dapat menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.

Radang lambung dapat sangat menular. Gejala-gejalanya termasuk mual, kejang perut, muntah, diare, sakit kepala, demam dan kelelahan, yang dapat berlangsung selama beberapa hari.

Kebanyakan orang bisa sembuh dari penyakit ini dengan sendirinya, tetapi bagi orang yang tidak minum cukup cairan untuk menggantikan apa yang telah hilang karena muntah dan diare, mungkin diperlukan perawatan rumah sakit.

Untuk mencegah terinfeksi oleh norovirus, cuci tangan Anda dengan sabun dan air dan selalu menjaga kebersihan makanan yang Anda makan.