Tugas masa-masa SD hahha...
1. Matahari
Matahari
sebagai pusat tata surya. Matahari bukanlah bintang terbesar di antara
milyaran bintang dalam galaksi Bimasakti. Matahari adalah bintang
terdekat dengan bumi, sehingga matahari terlihat lebih besar dan terang
dibanding bintang-bintang lain.
Jarak matahari dari bumi kita
sekitar 150 juta kilometer. Jarak ini disepakati sebagai 1 SA (Satuan
Astronomi). Matahari merupakan bintang yang paling dekat dibandingkan
bintang-bintang lainnya. Bintang terdekat kedua setelah matahari adalah
Alpha Centauri, jaraknya lebih dari 200.000 SA. Jarak matahari hanyalah
1/546.000 kali jarak Sirrius ke bumi. Sirrius merupakan bintang yang
paling terang.
Jika dilihat dari ukurannya, maka matahari
tergolong bintang ukuran sedang. Diameter matahari sekitar 1.380.000 km.
Jika dibandingkan diameter bumi, maka diameter matahari 109 diameter
bumi. Seandainya matahari berongga, kamu dapat memasukkan lebih dari
satu juta bumi ke dalamnya. Tetapi kerapatan matahari lebih kecil
dibandingkan kerapatan bumi, sehingga massa matahari hanya sekitar 340
ribu kali massa bumi.
Matahari merupakan bola gas raksasa, dengan lapisan-lapisannya sebagai berikut:
a. Inti (core): suhunya sekitar 14 juta Kelvin, tempat terjadinya reaksi nuklir yang menghasilkan energi sangat besar.
b.
Fotosfer: suhunya sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300
km, merupakan bagian matahari yang dapat kita lihat. Namun, janganlah
kamu menatap matahari secara langsung, karena dapat menyebabkan
kerusakan pada mata.
c. Kromosfer: atmosfer matahari, bersuhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km.
d. Korona: atmosfer luar matahari, bersuhu sekitar 1 juta Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000 km.
Di
antara inti dan fotosfer terdapat daerah radiasi dan daerah konveksi.
Di daerah tersebut energi berpindah secara radiasi dan konveksi. Di
permukaan matahari terdapat berbagai aktivitas, antara lain sunspot
(bintik hitam), flare (letupan cahaya yang menyembarkan
partikel-partikel bermuatan listrik), protuberans (ledakan mendadak dan
segera lenyap), serta yang terbesar adalah prominensa (kilauan gas yang
mengalami kondensasi kemudian jatuh kembali ke permukaan matahari).
2. Merkurius
Merkurius
adalah planet terdekat dari matahari, jaraknya sekitar 58 juta
kilometer dari matahari. Merkurius tidak mudah dilihat dengan mata
telanjang. Merkurius tetapi sering terlihat di saat fajar dan senja
hari, sehingga dianggap sebagai bintang pagi dan bintang malam.
Merkurius
merupakan planet terkecil kedua setelah planet Pluto, diameternya
sekitar 4.862 km. Permukaannya penuh kawah akibat meteorit yang
berjatuhan. Meteorit adalah batu-batu yang jatuh dari langit saat
asteroid meledak. Merkurius bergerak mengelilingi matahari sekali
putaran dalam waktu 88 hari dan berotasi dengan periode 59 hari.
Merkurius tidak memiliki satelit.
3. Venus
Venus
merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya kita.
Jaraknya dari matahari sekitar 108 juta kilometer. Permukaan planet ini
diselimuti awan tebal karbondioksida sehingga sulit dilihat. Awan
tersebut menahan energi matahari yang mengenai permukaan Venus sehingga
energi tetap terperangkap. Hal ini menyebabkan suhu permukaan planet
Venus luar biasa tingginya, sekitar 480 oC. Suhu ini cukup panas untuk
melebur logam, misalnya aluminium.
Ukuran Venus hampir sama
dengan bumi, diameternya hanya berselisih sekitar 600 km lebih kecil
dari bumi. Venus mengelilingi matahari sekali putaran dalam 225 hari.
Periode rotasinya 243 hari dengan arah rotasi berlawanan dengan
planet-planet lain. Venus juga tidak memiliki satelit, seperti
Merkurius.
4. Bumi
Bumi
adalah planet ketiga dalam tata surya kita. Keadaan permukaan planet
bumi sangat berbeda dibandingkan permukaan planet Merkurius dan Venus.
Suhu dan tekanan di permukaan bumi memungkinkan air berada dalam wujud
padat, cair, maupun gas. Bumi berdiameter sekitar 12.700 km. Rata-rata
periode revolusinya 365,25 hari dan periode rotasinya sekitar 24 jam.
Bumi memiliki satu satelit, yaitu bulan.
5. Mars
Mars
merupakan planet keempat dari matahari. Mars berukuran lebih kecil dari
bumi, diameternya sekitar 6.800 kilometer. Jaraknya dari matahari
sekitar 228 juta kilometer, dengan periode revolusi 687 hari, dan
berotasi dengan periode sekitar 24,6 jam.
Untuk menyelidiki
permukaan planet Mars, bukan manusia yang dikirim ke sana melainkan
robot kecil Amerika Serikat, yaitu Viking 1 dan Viking 2. Dari hasil
penyelidikan terdapat tanda-tanda bahwa pada masa lalu di Mars ada air
(cairan). Mars memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos.
6. Yupiter
Yupiter
adalah planet kelima dalam tata surya kita dan merupakan planet
terbesar. Garis tengah Yupiter 142.860 km, volumenya sekitar 1.300 kali
volume bumi. Meskipun letaknya jauh, Yupiter lebih mudah dilihat karena
dua hal, yaitu ukurannya sangat besar dan memantulkan lebih dari 70%
cahaya matahari yang diterimanya. Bandingkan dengan bulan yang hanya
memantulkan sekitar 7% cahaya yang diterimanya.
Meskipun
ukurannya besar, untuk berotasi Yupiter hanya membutuhkan waktu rotasi
9,8 jam; sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan bumi. Periode
revolusinya sekitar 12 tahun. Gas berwarna merah berputar lambat
mengelilingi tengah-tengah planet Yupiter. Ini membentuk ikat pinggang
merah raksasa yang dapat menghasilkan badai besar di permukaan Yupiter.
Yupiter memiliki 16 satelit, beberapa di antaranya lebih besar dari
Pluto. Empat di antara satelit-satelit Yupiter adalah Io, Eropa,
Ganymeda, dan Calisto.
7. Saturnus
Saturnus
merupakan benda langit yang sangat mempesona karena cincin-cincinnya.
Cincin Saturnus kelihatan lebih lebar dibandingkan cincin planet lain,
karena terdiri atas ratusan cincin-cincin kecil. Cincin kecil tersusun
dari gas beku dan butiran-butiran debu. Keindahan Saturnus ini tidak
begitu menonjol karena letaknya sangat jauh. Saturnus berjarak 1.428
juta kilometer dari matahari, jarak ini hampir 10 kali jarak
bumi-matahari.
Saturnus berdiameter sekitar 120.000 kilometer,
jadi merupakan planet terbesar kedua setelah Yupiter. Periode
revolusinya 29,5 tahun; sedangkan periode rotasinya sangat cepat yaitu
10,6 jam. Karena kerapatannya rendah dan berotasi cepat menyebabkan
Saturnus bentuknya pipih. Saturnus memiliki 21 satelit, yang terbesar
yaitu Titan.
8. Uranus
Uranus berotasi pada sumbu yang sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi
matahari.
Hal ini berbeda dengan planet-planet lain. Uranus berotasi dalam waktu
11 jam dan berevolusi dalam waktu sekitar 84 tahun. Jarak Uranus dari
matahari sekitar 2.870 juta kilometer, karena itu Uranus menjadi planet
ketujuh setelah Saturnus dalam tata surya kita. Diameter Uranus sekitar
50.100 kilometer. Uranus memiliki 5 satelit, yaitu Miranda, Ariel,
Umbriel, Titania, dan Oberon. Sebagaimana Saturnus, Uranus juga
dikelilingi cincin-cincin.
9. Neptunus
Neptunus merupakan planet kedelapan dalam tata surya kita. Jaraknya dari matahari sekitar 4.500
juta
km. Untuk sekali putaran mengelilingi matahari, Neptunus membutuhkan
waktu 165 tahun. Periode rotasinya 16 jam. Diameter Neptunus hampir
empat kali diameter bumi, yaitu sekitar 48.600 km. Neptunus memiliki
delapan satelit, dua diantaranya adalah Triton dan Nereid.
10. Pluto
Telah disepakati secara internasional bahwa Pluto bukanlah planet.
Benda langit Lain:
1. Sabuk Asteroid
Sabuk
Asteroid terbentang di antara planet Mars dan planet Yupiter. Sabuk
asteroid terbentuk oleh benda-benda kecil semacam planet, yang juga
tersusun atas gas beku dan debu, misalnya Ceres. Meskipun disebut benda
kecil, sebenarnya benda-benda tersebut memiliki diameter ratusan
kilometer, misalnya Ceres diameternya sekitar 770 km.
Di dalam
asteroid, sekarang telah ditemukan lebih dari 50.000 benda kecil semacam
Ceres. Seandainya tidak dekat dengan Yupiter, sabuk asteroid mungkin
telah menjadi planet. Gaya gravitasi dari Yupiter yang sangat besar tak
memungkinkan materi asteroid berubah menjadi planet.
2. Komet
Komet tersusun dari debu dan gas beku seperti es. Komet memiliki inti kecil yang kadang-kadang
terang
seperti bintang saat melintas dekat dengan matahari. Inti tersebut
dikelilingi kabut, biasanya disebut koma, dan gabungan inti dengan koma
membentuk kepala komet.
Sewaktu kepala komet mendekati matahari,
energi matahari menguapkan bagian inti kemudian bercampur kabut. Kabut
tersebut terdorong gaya radiasi matahari membentuk ekor komet (sehingga
komet acapkali disebut bintang berekor). Karena itulah ekor komet selalu
menjauhi matahari. Berdasarkan pengamatan, komet selalu muncul secara
periodik. Misalnya komet Halley muncul setiap 75 atau 76 tahun sekali.
Komet Halley muncul terakhir tahun 1986 dan diperkirakan muncul lagi
tahun 2016 atau 2062.
3. Meteor
Di
ruang angkasa banyak terdapat benda padat yang bergerak berterbangan
tidak beraturan. Benda-benda tersebut mungkin berasal dari serpihan
asteroid, serpihan ekor komet, atau pecahan benda-benda langit lain.
Karena mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi, serpihan-serpihan benda
langit tersebut bergerak melesat ke arah bumi, dan terbakar karena
gesekan dengan materi atmosfer. Timbullah nyala terang terlihat seperti
bintang beralih (berpindah), itu yang disebut meteor. Umumnya meteor
habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi, namun ada meteor yang
ukurannya sangat besar sehingga sampai di permukaan bumi, disebut
meteorit. Contoh meteorit yang jatuh di Greenland dan Arizona Amerika
Serikat.